NEW YORK - Para peneliti dari Amerika Serikat (AS) berhasil mengidentifikasi fosil seekor monyet purba (Cercopithecidae) yang ditemukan di Kenya tujuh tahun yang lalu. Diperkirakan monyet purba ini hidup 12,5 juta tahun lalu, sebelum ditemukan monyet modern.
Dilansir Phys, Selasa (19/3/2013), temuan ini dilaporkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences yang mengungkap bahwa tim peneliti mengidentifikasi fosil gigi Cercopithecidae, yaitu molar dan premolar. Jenis gigi dengan bentuk hidung yang aneh ini dapat dipastikan milik kelompok monyet purba superfamili Cercopithecidae.
Disamping itu, berdasarkan tampilan giginya, monyet ini diperkirakan memiliki berat tubuh mencapai 10 kilogram. Makanan utama dari monyet purba sebagian besar biji-bijian dan buah-buahan.
Hal ini berbeda dengan kebanyakan monyet zaman modern yang mengonsumsi daun-daunan. Tim peneliti mengambil kesimpulan sementara bahwa telah terjadi evolusi usus pada monyet zaman modern yang memungkinkan untuk dapat mencerna daun-daunan.
Ditambah lagi dengan adanya kompetisi antar spesies di alam seperti yang dijelaskan dalam teori Charles Darwin yakni Survival of the Fittest. Teori ini mengungkap tentang spesies yang menang akan bertahan hidup, sementara spesies yang lemah akan punah.
Keberhasilan identifikasi terhadap fosil ini menjawab beberapa pertanyaan para ilmuwan tentang asal-usul monyet purba. Cercopithecidae merupakan kelompok primata yang terdiri dari monyet asal Afrika dan Asia. Salah satu yang membedakan kelompok monyet purba ini dengan monyet saat ini ialah, mereka tidak dapat memegang ekornya sendiri.
Jenis monyet purba ini diyakini sudah muncul sejak zaman Miosen (suatu masa yang berlangsung pada lima sampai dengan 23 juta tahun yang lalu). Sedangkan fosil-fosil yang baru diidentifikasi ini ditemukan pada 2006 di sebuah situs Tugen Hills, Kenya, Afrika. (fmh)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar